7 Kesalahan Besar Di Awal Karir MLM

Anda pasti sering mendengar betapa banyak kisah sukses di dunia MLM, dimana seorang yang asalnya betul-betul bangkrut kemudian dalam waktu yang sangat singkat dalam hitungan bulan tiba-tiba menjadi 'super star' dan menghasilkan sebuah kisah sukses dengan penghasilan hingga puluhan atau bahkan ratusan juta perbulan! Kemudian Anda didepan cermin melihat 'seorang' yang sudah tahunan menggeluti bisnis MLM dan status keuangan 'orang tersebut' tidak lebih baik dari sewaktu pertama memulainya. Ya, orang tersebut adalah Anda sendiri.

Kini Anda bertanya-tanya, apakah Anda bisa mempercayai kisah-kisah sukses Yang dulu membuat Anda tertarik dengan bisnis ini.

Kenyataannya adalah sederhana: kisah-kisah sukses tersebut bukan sekedar Legenda atau khayalan. Apabila Anda belum mencapainya hampir dapat dipastikan Anda telah melakukan 1 atau semuanya "7 Kesalahan Terbesar di Awal Karir MLM Anda."

OK, kini saatnya Anda instropeksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut:

1.Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang tidak perlu kerja keras.

 Apakah MLM sebuah bisnis yang konsepnya sangat sederhana? Ya.
Apakah cukup bekerja seadanya untuk mencapai sukses di dunia MLM? tidak, tidak dan tidak!
Sebagian besar pelaku MLM beranggapan bahwa mereka dapat bergabung dengan bisnis MLM dan beberapa bulan kemudian mereka telah mendapatkan bonus puluhan juta perbulan tanpa bekerja keras. Hal tersebut sama sekali tidak benar. Para distributor sukses MLM yang telah menikmati bonus bulanan hingga ratusan juta akan mengatakan: Anda harus bekerja keras dan cerdas dengan system yang ada dan penghasilan Anda bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kali.

Seorang teman yang kini bonusnya sudah mencapai ratusan juta perbulan mengatakan: "Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat, tapi juga darah dan air-mata?" Katanya menggambarkan penderitaan yang bertubi-tubi diawal karir MLM-nya. "Sukses saya memang adalah suatu berkah, tapi sama sekali bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakannya dari dulu dan mengerjakan apapun untuk mencapainya"

Jadi Anda harus menyadari bahwa bisnis MLM adalah suatu bisnis yang harus Anda kerjakan dengan penuh komitmen. Bedanya dengan pekerjaan konvensional adalah Anda kini yang menentukan sendiri seberapa tinggi Anda ingin sukses dan Anda tidak perlu repot memulainya, sebab perusahaan MLM sudah menyediakan semua system: manajemen, produk, system bonus, dan training.

Meskipun ada system spillover dimana Anda bisa mendapat downline gratis, tapi itu bukanlah satu-satunya yang menjamin kesuksesan Anda. Sistem spillover hanya mempermudah namun tidak menjamin. Kerja keraslah yang menjamin Anda sukses. Saya yakin Tuhan setuju dengan pendapat saya.


2.Anda tidak memiliki target yang jelas!

Kenapa Anda bergabung dengan perusahaan MLM? Apa yang Anda inginkan? Berapa bonus yang Anda ingin hasilkan?

Jawaban UMUM dari 3 pertanyaan diatas umumnya adalah:
- Ingin dapat uang
- Bonus yang besar
- Sebanyak-banyaknya.

Dengan pengertian dan jawaban seperti itu, berapa kira-kira bonus yang akan Anda hasilkan? Tidak banyak.
Ingat, MLM adalah suatu bisnis dan Anda harus mempunyai target yang jelas untuk sukses dalam suatu bisnis.
Cukup masuk akal bukan? Anda harus tahu berapa bonus yang ingin Anda dapatkan 6 bulan, 1-2 tahun yang akan datang dst. Apa yang Anda lakukan dengan bonus-bonus tersebut: membeli BMW 325i baru warnah merah? Mengajak keluarga berwisata? 
Lalu kenapa 95% orang tidak memiliki target yang jelas?
Karena umumnya orang takut untuk membuat suatu target. "Bagaimana kalau tidak tercapai?" Begitu umumnya pikiran 95% orang. Itu sebabnya 95% orang tersebut tidak puas dengan hidup mereka 95% orang tidak merasa mereka telah mencapai sesuatu yang dapat mereka banggakan.
Sekarang mari kita analisa: seandainya Anda mencanangkan suatu target dan memang tidak tercapai, apakah kesehatan Anda terganggu? Apakah orang-orang yang Anda cintai tiba-tiba meninggalkan Anda?

Herman, seorang distributor MLM yang bekerja sebagai pegawai lapangan disebuah perusahaan mainan mengatakan kepada semua temannya bahwa 3 bulan kemudian dia akan dapat membeli sebuah sedan baru. Bahkan dia memberikan deskripsi yang jelas tentang warna, jenisnya dan harganya. Teman-teman mereka tertawa sewaktu mendengarkan 'komitmen' tersebut.
Dan mereka tertawa lebih terbahak-bahak sewaktu akhirnya Sonny barusan mendapatkan 'komitmennya' 3 bulan lewat 10 hari.
"Ha..ha..ha..kamu terlambat kan mendapatkan mobil ini?" olok mereka. Dengan tersenyum, Sonny menjawab: "Memang saya terlambat hampir 10 hari dari target saya, tapi paling tidak sekarang saya punya mobil baru. Jauh lebih baik dari 3 bulan yang lalu saya harus naik bis ke tempat kerja. Bagaimana dengan kalian sendiri? Kalian memang tidak terlambat mencapai target apapun karena anda TIDAK memiliki target apapun?. Sampaikan salam saya untuk kondektur bis yang biasa kita jumpai setiap pagi."

Kami yakin Anda pun akan mengatakan dan merasakan suatu kebanggaan apabila Anda adalah Herman.

Kunci dari suatu keberhasilan adalah Anda harus memiliki suatu target yang jelas apa yang Anda inginkan dari bisnis MLM Anda. Brian Tracy seorang konsultan pengembangan SDM terkemuka di dunia dalam bukunya "21 rahasia untuk menjadi Multi Milyader" mengatakan: "Rahasia pertama untuk menjadi multi-milyader adalah BERMIMPI IMPIAN YANG BESAR (dream big dreams)."

Koreksi: Bertanyalah kepada diri Anda: berapa bonus atau apa yang harus Anda miliki untuk sekarang menjadi 'happy'? Dengan kata lain, begitu Anda memulai bisnis MLM, Anda harus segera memikirkan apa yang ingin Anda hasilkan dari bisnis Anda: keliling dunia? Beli mobil dan rumah mewah?


3.Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai

Meski bisnis Triple-s hanya alih belanja namun sangat disarankan agar Anda punya lebih sedikit uang lagi untuk membeli buku motivasi, formulir, bikin brosur, hadiri pertemuan dll.

Apakah berarti bisnis MLM adalah bisnis yang mahal untuk memulainya? Tentu saja tidak. Coba bandingkan dengan bisnis lainnya. Untuk memulai berjualan bakso saja, misalnya, Anda pasti butuh sekitar Rp. 5.000.000,- untuk membeli gerobak dorong, bahan pokok, dll. Dan berapa lama kira-kira Anda bisa mengembalikan modal tersebut?

Koreksi: Anda sebaiknya memulai bisnis MLM tidak dengan modal kosong. Paling tidak Anda harus memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi kebutuhan minimal Anda sehari-hari entah dengan bekerja atau ambil untung dari berjualan produk Triple-s. Jangan sampai Anda menghabiskan tabungan Anda untuk mengerjakan bisnis MLM yang mungkin baru membuahkan suatu penghasilan 1 tahun berikutnya.


4.Anda tidak mempunyai Mentor yang patut ditiru:

Walaupun banyak cara untuk mencapai sukses, tapi alangkah bagusnya apabila ada yang mengajarkannya kepada Anda sehingga Anda tidak perlu susah-susah untuk menemukannya sendiri.
Seorang pakar pengembangan kepribadian ternama didunia Anthony Robbins mengatakan: "Buat apa susah-susah mencari jalan, karena sudah banyak orang lain yang melakukannya. Anda tinggal melakukan hal yang sama mereka lakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang sama pula."

Koreksi: Carilah di jajaran upline Anda siapa saja yang telah mencapai tingkat kesuksesan seperti yang Anda inginkan. Kemudian tanyalah bagaimana 'resep' dan strategi mereka hingga mencapai sukses.


5.Anda terjebak dalam "Management Trap"

Sebetulnya ada 2 macam "management trap" yang bisa menjadi penghambat utama bisnis MLM Anda. Untungnya, solusi dari masalah tersebut semuanya tergantung pada Anda sendiri.
Pertama, Anda mengalami betapa sulit mensponsori seorang distributor ke Bisnis MLM Anda. Itu sebabnya begitu mendapatkan beberapa distributor, Anda sedemikian kuatir kehilangan mereka. Segala cara apapun Anda lakukan untuk 'memberikan servis' agar mereka tidak kecewa dan berhenti mengerjakan bisnis MLM Anda, mulai dari memberikan biaya operasional, downline, dll. Kita sering terpaku dengan kebiasaan mensponsori distributor baru dan memberikannya kepada distributor yang 'malas, diorganisasi kita dengan harapan mereka akan 'termotivasi' untuk menjadi aktif. Berapa kali atau berapa persentase keberhasilannya? Paling banyak 1 atau 2 %.

Motivasi adalah suatu sifat dari dalam diri kita sendiri, bukan dari luar. Sering seorang Distributor memohon 'beri saya downline dong, biar semangat.' Seharusnya distributor tersebut memberikan ijazah dulu kepada anaknya biar giat sekolah? Atau, sering kita mendengar distributor merengek 'upline harus bantuin downline dong, biar termotivasi untuk bekerja.' Ingat, tugas upline atau sponsor memang membantu, tapi hanya dalam hal support atau training dan bukan memberi downline, brosur uang pendaftaran, dll.

Seorang distributor sukses mempunyai kepribadian seorang leader dari awal, bukan setelah mendapat kucuran downline dari uplinenya. Bahkan semua distributor sukses dengan bonus ratusan juta per bulan memiliki suatu kesamaan: mereka menghormati jajaran sponsor dan upline mereka, tapi mereka tidak menggantungkan bisnis mereka kepada para sponsor tersebut. "Saya lebih berkonsentrasi membina organisasi saya, sebab dari merekalah saya dapat mencapai impian saya." Ungkap Debra seorang ibu rumah tangga dengan bonus lebih dari Rp. 1 Milyar per bulan. "

Saya jarang ngobrol dengan upline, sebab sibuk dengan downline saya. Namun saya yakin upline saya tidak keberatan." Siapa yang keberatan punya downline dengan bonus bulanan Rp. 1 Milyar????
Seharusnya Anda justru banyak melakukan seleksi untuk memilih dengan siapa Anda sebaiknya melakukan investasi waktu dan pembinaan. Ada pepatah klasik di MLM yang mengatakan: "Jangan mengirim anak ayam ke sekolah rajawali." Artinya semua orang memang mengatakan ingin sukses, kaya, dsb., tapi hanya sebagian kecil yang betul-betul mau bekerja sesuai dengan komitmennya.

Sebagian besar dari organisasi Anda akan terdiri dari konsumen partimer MLM mereka yang mengerjakan bisnis ini belum secara penuh, baik waktu maupun komitmen. Tapi tugas dan strategi Anda adalah membina mereka yang memiliki komitmen 100%, karena walaupun jumlah mereka sedikit, tapi merekalah yang akan membuat Anda "pensiun kaya". "Saya hanya bekerja dengan 5 top leader setiap bulan hanya mereka yang memberikan komitmen 100% pada bisnis ini," kata Stefanus, penghasil bonus bulanan $400,000+. "Untuk mendapatkan 5 top leader tersebut, biasanya saya harus sponsor lebih dari 50 orang dan sering bahkan saya harus meneliti hingga kedalaman jaringan saya, mereka tidak selalu di level pertama."

Management Trap berikutnya adalah anggapan bahwa kita MEMILIKI downline kita selamanya dan seutuhnya. Seringkali tanpa sepengetahuan kita beberapa anggota downline keanggotannya 'expired' atau kadaluwarsa. Kemudian beberapa saat kemudian distributor tersebut bergabung lagi dengan sponsor yang berbeda, maka 'mantan' upline atau sponsornya menjadi marah.
Ingatlah bahwa MLM adalah bisnis 'sukarela' dalam arti kita tidak bisa memaksa seseorang untuk bekerja sesuai dengan kemauan kita. Ibaratnya kita telah cerai dengan pasangan kita, apakah kita akan marah kalau dia kencan dengan orang lain? Seharusnya kita justru harus memberikan semangat agar distributor tersebut lebih sukses dengan jajaran uplinenya yang baru.

Koreksi: Pertama, buatlah suatu sistem dimana Anda bisa terus menerus mensponsori member baru. Ingat, New members = new blood = new life. Sponsori semuanya langsung oleh Anda hingga Anda menemukan 3-5 individual yang betul-betul komitmen untuk sukses apapun resikonya. Berikan training kepada individual tersebut.
Setelah mereka mandiri dalam 2-3 bulan, carilah lagi member baru untuk menggantikan mereka yang telah mandiri. Kemudian pantaulah perkembangan para leaders Anda: diskusi, presentasi dan bila perlu beramah-tamah untuk mempererat hubungan. Ajarkan kepada mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap para leaders mereka. Artinya, duplikasikan kepedulian Anda kepada seluruh organisasi Anda.


6.Anda tidak mempunyai komitmen.

Kita sering mendengar distributor MLM mengatakan: saya mengerjakan 3 perusahaan MLM dengan produk yang berbeda: food supplement, tas dan oli mobil karena saya punya pangsa pasar yang berbeda.Seharusnya distributor diatas membuka supermarket untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasarnya yang berbeda.

Kenapa distributor dengan lebih dari 1 MLM gagal di bisnis ini?
 Bisnis MLM adalah bisnis duplikasi, jadi Anda akan menduplikasikan etika dan cara kerja Anda kepada organisasi Anda- hal yang baik maupun hal yang buruk. Bayangkan, bila Anda mengerjakan MLM A dan MLM B, maka downline Anda dari MLM A akan mengerjakan MLM A dan MLM C. Kemudian downlinenya lagi akan mengerjakan MLM C dan MLM D. Maka akhirnya Anda tidak memiliki organisasi yang berjalan sesuai dengan sistem.

'Saya akan komit ke satu perusahaan kalau bonusnya sudah besar?." Begitu kira-kira alasan klasik distributor. Tapi pernahkah kita berpikir:'Bonus teman saya besar karena selama ini komit hanya ke satu perusahaan?

'Dari 100 penghasil terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline Magazine, tidak seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1 perusahaan

Selain komitmen terhadap satu bisnis MLM, Anda juga perlu komitmen terhadap target Anda sendiri. Istilahnya: It's now or never!

Target yang jelas (Kesalahan no. 2) dan komitmen sebetulnya merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Kadang-kadang kita merasa frustrasi dengan perkembangan bisnis kita, tapi selama kita tetap berkomitmen untuk mencapai target, kita akan kembali bersemangat.

Koreksi: Jangan memulai bisnis MLM di lebih dari 1 perusahaan karena Anda tidak akan fokus dan bertanyalah pada diri Anda, apa yang Anda bersedia lakukan untuk mencapai semua target Anda? Kemudian jangan menyerah sebelum target tersebut tercapai.


7.Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri

Kemampuan apa saja yang Anda perlukan untuk sukses dalam bisnis MLM? Atau lebih tepat, apa saja yang harus Anda lakukan? Cukup sederhana:

a. Konsumsi produk-produk MLM Anda, jadilah "product of the products"
b. Lakukan promosi offline dengan memberikan presentasi yang optimal dan terus menerus untuk mensponsori distributor baru.
c. Lakukan promosi online untuk mensponsori distributor baru dan binalah secara online.
d. Lakukan training kepada organisasi Anda agar menduplikasikan ke-3 hal tersebut diatas.

Sederhana, bukan? Tapi berapa banyak distributor yang melakukannya?
tanpa mempercayai dan mengkonsumsi sendiri produk MLM Anda, sangatlah sulit untuk membuat orang lain mengkonsumsinya untuk jangka waktu yang panjang. Ingat, tidak semua distributor akan menghasilkan bonus yang besar di organisasi Anda.

Tapi selama mereka mempercayai dan mengkonsumsi produk, Anda akan terus mendapatkan bonus. Produk adalah "kunci utama" apakah Anda akhirnya akan bisa pensiun dari bisnis MLM Anda (baru system bonus yang menentukan seberapa besar "uang pensiun" Anda tersebut).

Seringkali distributor MLM tidak mau belajar bagaimana memberikan presentasi, apalagi training. Padahal presentasi adalah nafas hidup bisnis MLM Anda.
Bahkan pernah sewaktu menghadiri sebuah presentasi MLM, seorang distributor mengeluh bahwa presentasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan tidak pernah berubah, jadi banyak distributor yang sudah bosan. Kami bertanya walaupun sudah sangat menduga bagaimana perkembangan organisasi MLM distributor tersebut.
Jawabannya: tidak berkembang sama sekali. Jelas bahwa distributor tersebut salah kaprah dalam menerima suatu presentasi yang ditujukan untuk CALON DISTRIBUTOR, bukan untuk distributor yang sudah aktif. Bagi seorang calon distributor, presentasi seperti apapun adalah BARU.

Harvey Connors, seorang senior bisnis MLM bahkan membuat system dimana distributornya memberikan presentasi yang sama selama bertahun-tahun. "Anda bahkan harus ikut tertawa saat mendengarkan lelucon yang sama. Puluhan kali. Ratusan kali," katanya. Hasilnya, bonus ratusan juta perbulan dan puluhan ribu organisasi yang berkembang terus.

Koreksi: kembalilah ke ilmu dasar MLM, yaitu, mengkonsumsi produk sendiri, sponsori member baru(terus-menerus), dan duplikasikan ke-2 hal tersebut kepada seluruh organisasi Anda. Memang tidak mudah untuk sukses di MLM, tapi juga tidak serumit yang masyarakat umum perkirakan. Paling penting, kenalilah manfaat produk secara global dan bagaimana memberikan presentasi yang efektif.


Nah, kini Anda bisa menganalisa apakah Anda melakukan "kesalahan" klasik diatas? Anda sebaiknya menyadari dan mengakui kesalahan mana yang Anda lakukan dan Anda DUPLIKASIKAN.

Perbaiki kesalahan tersebut dan mulailah mengerjakan bisnis MLM seperti layaknya mereka yang sukses. Dan yang terpenting, jangan Anda pernah merasa putus harapan dengan bisnis ini karena kesalahan di masa lampau.


Anthony Robbins selalu mengatakan: "Sukses berasal dari tindakan benar, tindakan yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu kesalahan atau bad judgement."

Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada artinya apabila Anda bersedia menyadari dan memperbaikinya. 

Disadur dari Apriansyah

sudah PNS kok masih nyambi sih, MLM pula... apa kata dunia???

Nyengir aja banyak yang nyindir. Sok atuh, monggo... egp... Kuping panas biarin dah cuma kuping. Hatinya panas mendidih dan dongkol, pernah juga. Senyum aja deh. Lagian hak mereka berpendapat toh ya.. ngomong apa aja silahkan, pasti bakal tak dengerin.

Perjalanan setiap orang memang macem-macem. Sama-sama sebagai anak pertama belum tentu juga punya mindset yang sama. Sama-sama sekolahnya, sama-sama umurnya, sama-sama gender dan saudara sekalipun cara berpikirnya pasti gak sama. Jadi inget sama "Bhinneka Tunggal Ika", berbeda pendapat bolehlah asal jangan gontok-gontokan ^_^.

Iya, alhamdulillah saya PNS. Alhamdulillah terkabul doa orang tua saya yang meski awalnya ayah sangat menentang kalau saya menjadi guru berlawanan dengan ibu yang sangat mendukung saya menjadi guru. Bagi ibu, sayalah penerus cita-citanya yang gak kesampaian jadi PNS karena beliau memilih berhenti jadi guru demi membesarkan kami, anak-anaknya. Kalau Ayah, mikirnya PNS guru itu gajinya kecil dan bakal lama menjemput impian dan lebih enak kerja di swasta menurut beliau. Tapi alhamdulillah sekarang ayah-ibu mendukung saya dan keluarga.

"Ya iyalah guru ada tunjangan sertifikasinya". Alhamdulillah meski belum kebagian. Saya masih baru 3 tahun jadi abdi negara, dibanding abdi negara departemen lain, kesejahteraan masih kalah jauh dengan mereka. Tapi yah dinikmati aja, disyukuri... insyaAllah dengan banyak bersyukur jadi berkah segalanya ^_^.

Nah... kalau udah PNS ngapain sih masih Oriflame-man? Oriflame itu MLM itu kan?
iya betul, saya memang Oriflame-woman. Alhamdulillah jadi consultant Oriflame disini menambah banyak teman dan membukakan pikiran saya tentang masa depan yang harus saya tata dari sekarang. Kalau saya sih mikirnya harus mandiri, terbiasa sejak lulus es-te-em nyari uang saku sendiri. Kebayang betul dan masih teringat dengan jelas, sewaktu saya SD dulu masih kelas enam. Saya merengek minta dibelikan buku tebal untuk belajar matematika, untuk nulis apapun yang diterangkan sama guru saya, untuk mengerjakan semua soal yang diberikan oleh guru SD saya menjelang ebtanas. Dikasih nggak sama ayah saya? enggak :(

Sedih banget cuma 1 buah buku tebel kira-kira tebalnya buku tulis itu 1,5 cm. Saat itu saya dibonceng sama ayah dan saya minta dibelikan buku, gak dibelikan mulai dari toko A sampai lanjut ke toko Z sepanjang jalan, akhirnya saya nangis tersedu-sedu karena udah gak tahan ditolak melulu gak dibelikan buku tulis yang saya mau. Nangisnya di toko pertigaan kacuk yang sekarang jadi alfamart, disitulah toko terakhir yang membuat ayah saya terpaksa mengeluarkan 5 ribu rupiah dari dompetnya. Saya masih mikir sampai sekarang, kenapa ayah saya tidak mengijinkan saya untuk beli buku tulis padahal sebelum-sebelumnya pergi ke gramedia sama adik untuk beli buku pelajaran saja dikasih. Ini cuma 1 buku tulis tebal gak lebih dari lima ribu aja susah banget. Tidak ingat betul saya kejadian itu tanggal berapa, mungkin saja pas tanggal-tanggal akhir bulan. kasihan juga... apa buat beli bensin saja gak ada ya.

Sekarang ayah saya sudah pensiun, alhamdulillah PNS saya insyaAllah berkah dan alhamdulillah lagi saya bisa kasih sedikit transferan duit ke orang tua tiap bulannya. Trus uangnya untuk transfer dari mana? Saya berani kirim uang ke orang tua karena Oriflame. Terus terang saja gaji PNS saya gak cukup untuk menutupi kebutuhan sebulan. Saya gak mau lihat anak saya nangis karena gak kesampaian beli buku, saya juga gak mau selalu minta-minta sama suami. Jadi bagi saya penting sekali untuk tetap berpenghasilan, meskipun sampai tua renta nanti saya ingin tetap menghasilkan.

Saya pernah jualan online, jualan popok iya, jualan abon iya, jualan pembalut iya, jualan baju juga, hasilnya? gak ada. Lewat aja gitu seperti air, malah banyak ruginya banyak keteterannya. Sekarang? toko online-nya masih tapi sambil jalan. Itu uang yang dipake untuk modal buka toko online dapatnya dari pinjam ibu dan adik. Kalau toko online yang saya jalankan dulu, karena saya sendiri dan suami yaaah seringnya saya sendiri yang kuwalahan, ngerjain sendiri juga. Cek stok masih manual, ribet banget, balas sms atau telpon juga masih saya sendiri, bungkus paket, jadi kurir ke ekspedisi juga masih saya sendiri. Kebayang gak bagaimana membagi waktunya? capek iya, modal harus gede, harus on 24 jam.

Pikir saya kalau begitu terus kapan panennya, kapan bisa beli rumah sendiri, kapan bisa beli mobil sendiri. Kalau di Oriflame, saya ngajar sistemnya tetep ON 24 jam, mau pantau ntar malem apa ntar sore bisa. Kalau belanja, saya gak perlu jauh-jauh meninggalkan rumah atau aktifitas saya sehari-hari, cukup buka hape dan koneksi internet. Bayar tinggal transfer atau langsung mampir di ATM, alhamdulillah depan tempat kerja sudah ada ATMnya jadi gak perlu jauh-jauh, barang tinggal tunggu aja depan rumah besok langsung sampai. Simpel banget menurut saya.

Lah... yo enak PNS toh pensiun kan dapet? Iya alhamdulillah banget, tapi sayangnya kalau saya dan suami meninggal setahu saya anak gak dapet pensiunan dari kita. Kasihan donk anak-anak kalau harus kami tinggalkan tanpa persiapan apa-apa. Saya gak tahu isi kehidupan masa depan nanti seperti apa. Jaman saya saja sekarang udah pengap seperti ini udara di kota, pendidikan tiap tahun bertambah mahal, dan tempat tinggal saja kami belum punya. Bagaimana nanti ya...

Ah... masa depan ya biar Gusti Allah sajalah yang mengatur, urusan rejeki jodoh sudah diatur sama Allah, ngapain pusing-pusing mikirin masa depan?
Iyaaa... ngapain ya kita sekolah dan kerja sekarang kalau uang dan ilmunya cuma buat makan hari ini, nah buat makan besok apa? buat biaya anak sakit apa? buat biaya anak sekolah besok dari mana? gak pingin apa pergi haji dan menghajikan orang tua? Pingin gak jalan-jalan berlibur dengan keluarga besar? pengen kan.... saya juga pengen bangettt.


Tahun lalu saya buat dreamboard. Isinya adalah impian yang ingin saya capai. Alhamdulillah dengan Oriflame impian saya terwujud di tahun 2013.  Kemarin target punya tab untuk si kecil bulan Februari 2013 dan ternyata bisa kebeli bulan januari 2013, ternyata bisa lebih cepat dikit. Yang belum tercapai tahun ini ingin punya rumah sendiri, gak nebeng rumah mertua meskipun tinggal sendiri. Tahun depan ingin dapet CRV dari Oriflame, semoga dimudahkan.

Ternyata bisnis Oriflame bisa diwariskan loh... jadi misal saya dan suami besok sudah gak ada saya bisa pesan ke pihak Oriflame supaya bisnis dan karir yang saya rintis bisa diteruskan anak saya yang pertama. Sudah terbukti di negara lain juga tentang pewarisan bisnis ini.

Oalah mbak.. Oriflame itu kan MLM dan gak halal? oh ya... yang dimaksud gak halal yang mana ya... MLM emang sering dikaitkan bahkan disamakan dengan money game. Ya jelas bedalah ya... Oriflame ini ada produknya, jenjang karir dan aturannya jelas, produk2nya juga halal. Semua produk oriflame terbuat dari tumbuh-tumbuhan, beberapa dari susu, madu dan lilin lebah. Kalau Oriflame dibilang cuma mengenakkan yang atas-atas aja juga gak bener. Di dBCN yang upline-nya alias yang gabung duluan kesalip donline bukan cuma satu atau dua orang saja, banyak banget. Bukti ya kalau di bisnis ini gak hanya ongkang-ongkang kaki, yang butuh naik ya harus kerja keras, harus konsisten.







Oriflame itu kan di target mbak, kalau gak lulus target pasti kena denda toh? Enggak tuh..., Oriflame ini sama seperti kita yang kerja di kantor yang ada "karir"nya. Kalau kita mau mengejar karir ya ikuti aturan main yang disediakan pihak perusahaan dengan mengikuti Success Plan yang ada sejak oriflame berdiri gak pernah dirubah kok success plannya. Kalau kita gak mau kejar target gak ada yang namanya punishment seperti di kantor yang kena SP lah atau denda. 

Oriflame ini bisnisnya kita sendiri, mau mengerjakan monggo, gak ngerjakan juga silahkan. Kalau gak mengerjakan bisnis ini sesuai aturan Success Plan paling-paling bonus yang ditransfer ke rekening kita jadi sedikit atau bahkan malah gak ditransfer sama sekali karena kita gak kerja. Jadi fair banget kan, yang gak kerja ya gak perlu ditransfer bonus tiap bulan.
Apa kata dunia gak kerja kok dapet bonus? gak kerja kok naik level? iya gak ^_^

Apa kata dunia kalau punya duit tapi gak bermanfaat untuk sesama.

InsyaAllah kalau saya cukup umur akan selalu jalankan bisnis yang membanggakan ini yang bisa bantu saya untuk mewujudkan impian-impian kami selanjutnya.

Mau mewujudkan mimpi dalam waktu terdekat pula?

jangan sungkan untuk kontak saya ya
via WA.sms.telp 0856-356-6049 | Aris Defiana | BBM 24EA2606